8 Tips Persiapan Keuangan Sebelum Berencana Punya Anak

Masa awal pernikahan memang terasa menyenangkan. Pada fase awal tersebut juga menjadi momen bagi pasangan muda baru menikah untuk merencanakan memiliki anak. Selain hanya merencanakan memiliki anak, pasangan muda yang baru menikah harus memiliki persiapan keuangan sebelum berencana punya anak.

Persiapan keuangan yang tepat berguna bagi masa depan anak dan keluarga. Pasangan yang telah merencanakan untuk memiliki anak, secara otomatis sadar dengan tanggung jawab tambahan. Oleh karena itu, hal tersebut tidak bisa menjadi anggapan remeh.

Maka, penting bagi pasangan muda untuk melakukan perencanaan keuangan agar masa depan anak dan keluarga terjamin. Tak perlu khawatir, karena caranya akan dijelaskan sebagai berikut.

Cara Membuat Perencanaan Keuangan

Memiliki anak bukanlah beban, melainkan tanggung jawab baru bagi orang tua yang telah merencanakannya. Agar tidak merasa terbebani, lebih baik mulai menghitung segala keperluannya sedari awal berencana.

Mulai dari program kehamilan bagi istri sampai anak tersebut tumbuh dewasa. Banyak orang tua yang menghindari untuk menghitung segala keperluan karena takut dengan nominal uang yang muncul.

Justru hal itu merupakan cara yang terbaik. Jika mulai menghitung segala sesuatunya dari awal, tentu membuat calon orang tua memiliki gambaran tentang tindakan yang akan dilakukan. Jadi, pastikan untuk bisa memetakan segala keperluan anak, dimulai dari fase-fase berikut ini.

1. Masa Kehamilan

Pada masa kehamilan ini calon orang tua harus mempertimbangkannya secara matang. Misalnya tentang kuantitas calon ibu harus kontrol ke dokter dan apa saja keperluan ibu hamil. Keduanya merupakan hal yang cukup penting, sehingga harus benar-benar memperhatikannya. Itu semua bertujuan agar proses kehamilan berjalan dengan lancar.

Kebutuhan sang ibu juga perlu untuk memperhitungkan, misalnya makanan yang sehat, susu untuk kehamilan, dan beberapa hal pendukung supaya calon bayi juga sehat. Jadi, pengeluaran kehamilan ini harus memperhatikan keperluan si ibu dan juga jabang bayi yang sedang dikandung.

2. Masa Melahirkan

Ketika masuk fase akan melahirkan, saatnya memikirkan proses yang diinginkan. Misalnya ingin melahirkan secara normal atau sesar. Pertimbangkan juga kondisi fisik ibu hamil. Bahkan, jika memiliki kekhawatiran kondisi fisik tidak siap untuk melahirkan secara normal, maka boleh juga mempersiapkan proses melahirkan sesar. Hal itu membuat segala kemungkinan yang akan terjadi telah terantisipasi dengan persiapan yang matang.

Perhatikan juga tentang pilihan rumah sakit, dokter, dan lain-lain secara detail agar tidak ada kekeliruan atau kekurangan saat proses melahirkan berlangsung. Selain itu, dengan memperhatikan itu semua harapannya, yakni agar si ibu mendapat penanganan yang terbaik.

3. Pasca Melahirkan

Ketika bayi sudah lahir, pasti kebutuhannya pun mulai beragam. Maka dari itu, orang tua harus mulai menghitungnya. Misalnya hitung berapa jumlah pampers, susu, atau hal-hal lain yang perlu menjadi pertimbangan untuk merawat bayi yang baru lahir.

Jika memerlukan penanganan dokter untuk beberapa hal, hitung juga biayanya ketika masih bayi. Selain itu fase pasca-melahirkan ini juga bisa memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan untuk acara-acara syukuran dalam menyambut bayi.

Hitung dari waktu anak baru lahir sampai dengan dewasa. Persiapkan juga inflasi keuangan yang mungkin bisa terjadi di masa depan.

4. Pendidikan Anak

Sering kali disepelekan, memiliki perencanaan tentang pendidikan anak ini tidak kalah penting. Karena tidak berhenti hanya dengan membesarkan anak, pendidikan juga sangat penting untuk keberlangsungan hidup sang anak.

Jika masih belum terpikirkan akan sekolah di mana nantinya, bisa berikan gambaran berapa jumlah uang yang harus menjadi tanggungan untuk pendidikan anak mulai dari bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Nah, setelah mengetahui jumlah yang harus siap terpakai ketika memiliki anak, pastikan juga dengan bijak dalam proses perencanaannya. Tenang, berikut tips yang bisa ditiru untuk melakukan perencanaan keuangan keluarga yang matang.

Tips Melakukan Perencanaan Keuangan

Setelah mengetahui bagaimana cara membuat perencanaan keuangan untuk keluarga yang berencana memiliki anak, begini tips dan resep untuk merencanakan keuangan keluarga:

1. Menentukan Prioritas

Dalam rumah tangga tentu harus menentukan prioritas untuk pengeluaran bulanan. Gunakan skala prioritas pada kebutuhan primer seperti membayar listrik, internet, atau makanan. Nah, dana prioritas itu tidak digunakan untuk kebutuhan lainnya terlebih dahulu.

Seiring dengan banyaknya kebutuhan, pasti pengeluaran pun akan bertambah. Oleh karena itu, penting untuk menentukan skala prioritas ini supaya Anda dan pasangan dapat memahami mana yang perlu menjadi pilihan utama.

Tujuan dalam menentukan skala prioritas ini untuk menghindari pertengkaran karena sudah menjadi pembahasan dari awal dan memiliki kesepakatan bersama dalam mengatur keuangan rumah tangga.

2. Kenali Kondisi Keuangan

Ini lebih mengarah pada pemasukan atau pendapatan setiap bulannya. Dengan pemasukan tersebut, suami istri harus bijak dalam mengelolanya. Selain itu juga agar fokus pada yang sedang dimiliki saat ini. Misalnya memiliki aset berharga yang dapat dikelola, hal tersebut bagus untuk kedepannya.

Namun, hanya aset yang memiliki nilai tinggi yang dapat menjadi pertimbangan. Jadi, harta yang dimiliki itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan di masa depan. Jangan sampai pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan.

3. Memiliki Perencanaan Keuangan

Langkah pertama untuk perencanaan keuangan keluarga ini dapat dilakukan dengan merancang berapa banyak pengeluaran yang keluar dengan yang masuk. Perencanaan ini tentunya harus benar-benar jelas dan sedetail mungkin.

Perencanaan keuangan ini tidak hanya dihitung per bulan, namun juga per tahun. Akan sangat bagus apabila dapat konsisten dengan yang telah direncanakan dan tidak melenceng di atas nominal yang telah direncanakan.

Apabila ingin mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang perencanaan keuangan, berikut telah disediakan contoh tabel perencanaan keuangan yang tepat untuk keluarga.

4. Membedakan Keinginan dan Kebutuhan

Jangan terlena dengan hal-hal yang menarik dan sesaat. Banyaknya pilihan di masa kini terkadang merasa lupa pada kebutuhan pokok yang penting. Dengan membedakan keinginan dan kebutuhan ini, pastinya orang tua akan mudah untuk mengontrol.

Tentu akan lebih mudah untuk selalu mempertimbangkan kebutuhan tersebut. Contohnya dengan makanan. Pengeluaran makan ini pasti akan ada setiap bulannya. Namun, apabila terlalu sering makan di luar pasti akan membuat pengeluaran bertambah.

Berbanding dengan makan di luar, tentu memasak makanan sendiri di rumah akan jauh lebih hemat. Oleh karena itu, dengan hidup sesederhana untuk memilih memasak makanan di rumah akan menghemat biaya pengeluaran dengan cukup signifikan.

5. Menghindari Utang

Memiliki kebutuhan rumah tangga yang beragam, terkadang di beberapa situasi memang membuat kita menginginkan sesuatu. Apabila itu tidak terlalu mendesak, atau sampai membuat berhutang, lebih baik dihindari terlebih dahulu. Fokus pada hal yang sudah ada sehingga dapat terhindar dari hutang.

Jika memang sangat mengharuskan untuk berhutang, pastikan untuk memiliki pegangan yang kuat untuk membayarnya. Hal yang perlu berhutang tersebut juga pastikan sebuah hal yang berguna dan memiliki efek yang bagus untuk jangka panjang.

Apabila telah terlanjur berhutang, pastikan selesaikan hutang tersebut secepat mungkin supaya terhindar dari beban yang terlalu banyak. Segera untuk melunasi hutang tersebut supaya bisa fokus pada kebutuhan sehari-hari yang pokok.

6. Mendapatkan Biaya Tambahan

Meskipun sudah memiliki penghasilan yang tetap, tentu tidak ada salahnya apabila menambah pemasukan supaya dapat mensejahterakan diri. Banyak hal yang bisa dilakukan misalnya seperti membuka usaha kecil-kecilan, atau melakukan investasi.

Dalam investasi pun bisa dengan banyak hal. Anda bisa menanam modal di suatu bisnis, atau bisa juga menginvestasikan uang yang Anda miliki untuk saham. Pastikan juga Anda menguasai bidang bisnis yang Anda miliki tersebut.

Dengan menambah biaya tambahan juga dapat memberikan kontribusi pada tabungan Anda sehingga akan bermanfaat untuk keperluan jangka panjang. Pastinya akan memberikan jaminan hidup yang lebih sejahtera.

7. Melakukan Evaluasi Keuangan

Setelah melakukan perencanaan dan persiapan atas pengeluaran maupun pemasukan, langkah selanjutnya yaitu melakukan evaluasi keuangan. Dengan melakukan evaluasi keuangan ini akan membuat Anda dan pasangan menjadi lebih bijak dalam pengelolaan keuangan.

Dengan melakukan evaluasi keuangan ini dapat bermanfaat untuk mengontrol sirkulasi keuangan keluarga. Anda dapat mengetahui seberapa banyak pengeluaran Anda dan yang mana yang harus dibatasi, ditambah, atau dihilangkan. Dengan begitu pasti akan lebih terarah.

8. Memiliki Dana Darurat

Penting untuk memiliki dana darurat ini untuk mengantisipasi pengeluaran tidak terduga misalnya anggota keluarga sakit, musibah, perbaikan rumah, dan masih banyak lagi.

Sisihkanlah setidaknya 10% dari penghasilan Anda perbulan untuk masuk ke dana darurat. Ingat, dana darurat ini berbeda dengan tabungan. Adanya dana darurat ini berfungsi apabila ada sesuatu di luar kendali datang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bisa dibayarkan dengan dana ini.

Bagaimana pun juga, dana darurat memang perlu untuk diperhatikan. Utamanya sebagai cara menjaga kesehatan. Maka dari itu penting lho untuk mengasuransikan dana kesehatan untuk keluarga supaya tidak bingung di kemudian hari.

Nah, ketika asuransi kesehatan keluarga memang sangat dibutuhkan, Anda dapat memilih asuransi kesehatan yang aman untuk keluarga dari Allianz Life Indonesia.

Asuransi Kesehatan Keluarga

Sudah saatnya untuk memiliki asuransi kesehatan keluarga yang dapat melindungi apabila ada gangguan kesehatan. Produk asuransi kesehatan keluarga yang paling terpercaya saat ini, tentu saja Allianz Life Indonesia. Ada dua program utama dari Allianz Life Indonesia yang dapat melindungi keluarga dengan maksimal.

Berikut program asuransi kesehatan Allianz Life Indonesia berdasarkan tipenya.

1. SmartMed Cancer

Memiliki penyakit kanker memang tidak bisa diduga dengan begitu saja. Jadi, untuk mengantisipasi jika suatu saat terdiagnosa kanker akan lebih mudah dalam pemenuhan secara finansial.

2. SmartHealth Maxi Violet

Dalam asuransi ini bisa juga untuk anggota keluarga yang sedang sakit. Kesehatan memang sangat penting. Oleh karena itu, dengan mengasuransikan kesehatan untuk anggota keluarga ini akan sangat baik untuk kedepannya nanti.

3. SmartMed Premier

Memiliki perlindungan pada seluruh anggota keluarga itu memang sangat baik untuk dilakukan. Jadi, jaminan kesehatan ini akan baik untuk menjaga seluruh anggota tanpa perlu was-was.

4. AlliSya Care

Dalam asuransi ini akan sangat membantu keluarga yang ingin saling menjaga karena ini dapat ditujukan untuk keluarga yang ingin membantu apabila salah satu anggota keluarganya memiliki permasalahan kesehatan. Dapat dikatakan juga sebagai program tolong menolong antara satu anggota keluarga dengan yang lain.

Tidak perlu khawatir menggunakan asuransi kesehatan Allianz Life Indonesia karena telah berdiri sejak tahun 1890 di Jerman dan telah berpengalaman dalam urusan finansial. Untuk keamanannya pun, Allianz Life Indonesia telah terdaftar di OJK jadi tidak perlu takut akan penipuan.

Jadi, penting untuk memikirkan program keluarga berencana yang tidak hanya sebatas kualitas keluarga, namun juga jaminan kesehatan yang akan diberikan pada keluarga nantinya supaya tetap sehat dan harmonis sampai di usia senja.

 

Asuransi Kesehatan | Asuransi Kesehatan Keluarga | Asuransi Kesehatan Cashless | Asuransi Jiwa | Manfaat Asuransi Jiwa | Asuransi Jiwa Syariah | Asuransi Syariah | Asuransi Kesehatan Syariah | Produk Asuransi Syariah | Premi Asuransi Kesehatan | Daftar Rumah Sakit | Manfaat Lari | Asuransi Syariah di Indonesia | Cara Menjaga Kesehatan | Polis Asuransi

Allianz Life Indonesia

World Trade Centre 3, Lantai 10-15

Jl. Jenderal Sudirman, RT.8/RW.3, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920

+622129268888 / [email protected]

 

 

FAQ:

  1. Apa saja fase-fase memiliki anak yang memerlukan rencana keuangan dengan baik dan rinci?

Jawab: Setidaknya ada empat fase saat suatu keluarga yang berencana punya anak perlu melakukan perencanaan keuangan, dimulai dari fase masa kehamilan, masa melahirkan, pasca melahirkan, hingga telah memasuki fase pendidikan anak. Sebab, seluruh fase-fase tersebut pada umumnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga membutuhkan rencana keuangan yang matang dan sebaik mungkin.

  1. Bagaimana cara memiliki dana darurat dalam keluarga, terutama saat berencana punya anak?

Jawab: Sisihkanlah setidaknya 10% dari penghasilan Anda perbulan untuk masuk ke dana darurat. Ingat, dana darurat ini berbeda dengan tabungan. Adanya dana darurat ini berfungsi apabila ada sesuatu di luar kendali datang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bisa dibayarkan dengan dana ini..

  1. Apa saja produk asuransi dari Allianz Life Indonesia yang berguna untuk menjaga kesehatan keluarga?

Jawab: Ada empat produk asuransi dari Allianz Life Indonesia yang dapat dijadikan pilihan untuk menjaga kesehatan keluarga, antara lain: SmartMed Cancer, SmartHealth Maxi Violet, SmartMed Premier, AlliSya Care.